Desa Karangkamulyan

TASIKMALAYA, (KK). - Meminimalisir keracunan pan dan menurunkan penyaki akibat makanan tidak aman,  BPOM menggelar Advokaai Pembentukan Desa Pangan Aman  di Hotel Santika Tasikmalaya, Kamis 27 Juni 2019.

Peserta advokasi adalah para kepala desa di wilayah Priangan Timur termasuk Kepala Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis   dengan pembicara dari BPOM pusat dan Jabar,  DPMD Jabar  dan sejumlah pakar makanan aman.  

Desa pangan aman sangat penting agar warga hidup sehat dengan ekonomi kuat. Pasalnya, pangan tidak aman akan merugikan ekonomi maupun kualitas hidup.   Di indonesia ada 10 juta orang sampai 22 juta orang yang  terserang diare akibat pangan tidak aman.  Kerugian akibat diare saja ditaksir mencapai Rp.  233 triliun pertahun. Belum akibat keracunan makanan. 

Oleh karena itu,  BPOM bekerjasama dengan Kementerian akan menindaklanjuti  pembentukan desa pangan aman dengan melatih kader PKK menjadi kader pangan aman untuk membina langsung di masyarakat.  

Sehingga terwujud pangan aman masyarakat desa,  mandiri dalam pengawasan keamanan pangan, terjaminnya ketersediaan pangan aman dan memperkuat ekonomi desa.  

Desa juga diharapkan menggangarkan untuk   program pangan aman sesuai dengan kewenangan desa yang bersumber dari Dana Desa. Sehingga desa pangan aman semakin banyak.  Setiap tahun baru sekitar 100 desa yang memperhatikan program pangan desa. Padahal jumlah desa mencapai ribuan. (Sumber Materi Advokasi Pembentukan Desa Pangan Aman di Hotel Santika Tasikmalaya, Kamis 27 Juni 2019)